Rabu, 25 April 2012

CUSTOMER SERVICE

PENDAHULUAN
Arti dari ‘customer service’ adalah memberikan bantuan/ layanan kepada pelanggan yang membeli barang atau jasa. Yang diartikan pelanggan di sini adalah kita semua, 6 milyar jumlah populasi dunia. Sangat mudah dimengerti.

PEMBAHASAN
Apabila sangat mudah dimengerti, mengapa banyak sekali perusahaan yang tidak dapat menerapkan ‘customer service’ dengan benar? Mengapa, sebagai pelanggan, seringkali saya merasa tidak mendapatkan bantuan atau layanan yang layak?
Mungkin Anda pernah mengalami situasi seperti ini: di mana ketika Anda  bertanya mengenai sebuah produk, pelayan di toko tidak dapat menjawab, karena tidak mengerti barang yang dijual. Atau mungkin Anda pernah masuk ke sebuah toko dan disambut oleh penjaga toko yang acuh dan tidak ramah, yang membuat Anda merasa kehadiran Anda mengganggu mereka. Atau juga, Anda pernah mengalami situasi dimana Anda diminta menunggu lama oleh staf call centre dan di ping-pong ke beberapa staf lain, tetepi tetap tidak ada solusi. Contoh-contoh seperti ini seringkali terjadi dalam interaksi kita sehari-hari sebagai pelanggan.
Pertanyaannya, mengapa konsep sederhana seperti ‘customer service’, sangat sulit untuk diterapkan dengan baik?
Tampaknya banyak bisnis yang terlalu sibuk membuat produk dan mengejar sales. Yang seringkali terjadi, banyak perusahaan mengalokasikan porsi besar dari anggaran tahunan mereka untuk marketing demi meningkatkan penjualan. Mereka lupa untuk melayani orang-orang yang paling penting bagi usaha mereka: orang-orang yang membeli produk mereka, orang-orang yang berperan dalam mengembangkan bisnis mereka, pelanggan mereka. Sangat ironis, bukan?
Pengalaman saya dengan satu perusahaan telekomunikasi mencerminkan hal ini. Saya menjadi satu pelanggan mobile 3G internet. Saya salah satu pelanggan pertama mereka setelah peluncurun produk tersebut dan saya sangat puas dengan pelayanan mereka … paling tidak dalam dua tahun pertama. Saya mulai melihat iklan mereka yang cukup agresif. Tidak heran jumlah pelanggan merekapun bertambah. Sebuah bukti program marketing mereka yang sukses. Tetapi tidak lama kemudian, sambungan internet saya memburuk. Yang seharusnya jaringan hi-speed 3G menjadi lebih lama dari sambungan internet melalui dial-up jaman dulu. Berkali-kali saya komplain tetapi tidak dihiraukan.
Jelas perusahan telekomunikasi ini mengabaikan untuk memperluas kapasitas jaringan bandwidth demi mengakomodasikan jumlah pelanggan yang meningkat. Perusahaan ini gagal memelihara dan mempertahankan ‘customer service’. Hal ini merupakan kasus marketing yang menjadi bumerang bagi diri sendiri. Dapat ditebak perusahaan ini kehilangan pelanggan dengan sangat cepat, lebih cepat daripada mereka mendapatkan pelanggan baru. Sayapun segera pindah ke provider lain dan tidak merekomendasikan perusahaan ini kepada teman-teman dan saudara saya.
Contoh ini bukan sesuatu yang tidak biasa. Seringkali terjadi perbedaan antara apa yang dijanjikan kepada kita sebagai pelanggan dan pelayanan yang didapat. Banyak perusahaan cenderung lupa atau memilih untuk tidak peduli bahwa setelah marketing program yang sukses, ‘customer service’ harus terus dipelihara dan dipertahankan. Tampaknya kebanyakan perusahaan menuangkan segala upaya untuk menarik pelanggan baru tetapi sedikit sekali, atau hampir tidak ada upaya dalam memberikan pelayanan yang layak. Logikanya, dengan memberikan pelayanan yang baik, tentunya pelangganpun akan menjadi pelanggan setia. Bahkan tanpa upaya marketing pun, ‘pelanggan setia yang puas’ akan menjadi pendukung perusahaan. Tanpa dimintapun mereka akan dengan senang hati mempromosikan sebuah bisnis kepada teman dan sanak-saudara. Mereka akan terus berperan dalam mengembangkan perusahaan selamanya, selama mereka terus mendapatkan pelayananan yang baik.
Itulah arti ‘customer service’ yang sebenarnya, tetapi entah bagaimana sepertinya arti ini hilang dalam transisi pasar.

KESIMPULAN
Sesuai dengan fungsinya, Customer Service diharapkan dapat melakukan "One Stop Service", artinya nasabah cukup menghubungi bagian Customer Service saja dalam berhubungan dengan Bank. Selanjutnya Customer Service akan menjelaskan ataupun mengerjakan kebutuhan nasabah tersebut dengan menghubungi bagian yang terkait. Hal ini akan meningkatkan kepuasan nasabah karena merasa akan kepentingannya dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab dan tidak perlu berhubungan dengan banyak orang untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kedudukannya sebagai centre & contact point antara bank dengan nasabah, Customer Service haruslah mengetahui secara umum dan luas bentuk-bentuk pelayanan jasa dan produk bank dengan baik.

REFERENSI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar